'/> Pengertian Dan Sifat-Sifat Cahaya -->

Info Populer 2022

Pengertian Dan Sifat-Sifat Cahaya

Pengertian Dan Sifat-Sifat Cahaya
Pengertian Dan Sifat-Sifat Cahaya
Dalam kesempatan kali ini, akan menguraikan ihwal  pengertian cahaya beserta sifat-sifat cahaya.

Dalam kehidupan sehari-hari sudah sangat sering kita mendengar istilah cahaya ibarat : cahaya matahari, pantulan cahaya dari cermin, cahaya dari lampu dan masih banya lainnya.

Dengan adanya cahaya , maka suatu kawasan yang disinari menjadi jauh lebih terang dan tidak gelap. Dengan keadaan yang terang ini, kita bisa dengan gampang melihat keadaan yang di sekitar dan insiden apa yang terjadi di sekitar.

Lalu kira-kira apa sich cahaya itu ?. Untuk itu sebelum kita memahami sifat-sifat cahaya, terlebih dahulu kita akan memahami definis atau pengertian cahaya.

Apa itu Cahaya ?

Cahaya yakni energi yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang sanggup dilihat dengan mata insan (terlihat secara kasat mata).  Panjang gelombang dari cahaya yakni sekitar 380–750 nm. Sebuah benda yang memancarkan cahaya disebut dengan sumber cahaya.

Berdasarkan jenisnya, cahaya dibedakan menjadi
  • Cahaya tampak
    Cahaya tampak yakni cahaya yang jikalau mengenai benda maka benda tersebut akan sanggup dilihat oleh manusia, pola cahaya matahari. 

  • Cahaya tidak tampak.
    Cahaya tak tampak yakni cahaya yang bila mengenai benda tidak akan tampak lebih terang atau masih sama sebelum terkena cahaya. Contoh cahaya tak tampak yakni sinar inframerah dan sinar x.

Sifat-Sifat Cahaya

Berikut ini yakni beberapa sifat cahaya yang perlu kita ketahui:

1. Cahaya mempunyai sifat merambat lurus

Untuk mengambarkan apakah suatu cahaya sanggup merambat secara lurus sanggup dibuktikan menurut kemampuan cahaya tersebut meneruskan cahaya. Jika terdapat sebuah benda yang tidak sanggup ditembusi oleh cahaya maka benda tersebut tidak sanggup meneruskan cahaya yang mengenainya. Apabila dikenai cahaya dan benda tersebut membentuk bayangan, maka benda tersebut digolongkan sebagai benda gelap. Dengan demikian benda gelap yakni benda-benda yang  tidak bisa menghasilkan cahaya sendiri, misalnya yakni : kayu, tembok, tripleks, kerikil dan sebagainya.

Benda-benda yang ditembusi oleh cahaya sudah barang tentu sanggup meneruskan cahaya yang mengenai benda tersebut.  Benda model ibarat ini disebut sebagai golongan benda sumber cahaya dan akan merambat secara lurus.
Contoh
  • cahaya senter membentuk garis lurus
  • cahaya mercusuar di pinggir bahari membentuk garis lurus

2. Cahaya mempunyai sifat sanggup dipantulkan

Sifat cahaya berikutnya yakni cahaya sanggup dipantulkan. Pemantulanan cahaya merupakan proses terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang memang terkena oleh cahaya. 

Pemantulan cahaya dibedakan menjadi dua yang dasar pembagiannya berkenaan dengan keadaan permukaan benda tersebut. Benda yang mempunyai permukaan yang rata (contoh: cermin), memantulkan cahaya dengan teratur. Sedangkan, benda yang  permukaan yang tidak rata atau berangasan maka akan memantulkan cahaya dengan tidak teratur atau baur (difus). Berikut ini yakni klarifikasi lebih lengkap ihwal pemantulan teratur dan dan pemantulan difus :
  • Pemantulan teratur
    Pemantulan teratur yakni pemantulan yang berkas cahaya pantulnya itu sejajar. Kondisi yang mengakibatkan terjadinya pemantulan teratur lantaran cahaya mengenai benda yang permukaannya itu rata dan mengkilap . Cermin merupakan salah satu pola benda yang sanggup menghasilkan pemantulan teratur.
  • Pemantulan tidak teratur (difus)
    Pemantulan tidak teratur (difus) yakni pemantulan yang berkas cahaya pantulanya tidak beraturan. Hal ini disebabkan oleh kondisi permukaan benda tidak rata atau bergelombang. Dengan adanya pemantulan tidak teratur, maka tempat-tempat yang sebelumnya tidak disinari oleh cahaya secara langsung, akan menjadi ikut terang. Inilah laba jikalau adanya pemantulan baur.

Cermin yang merupakan salah satu benda yang sanggup menghasilkan pemantulan cahaya secara teratur dibedakan menjadi :
  • Cermin datar
  • Cermin cembung
  • Cermin cekung

a). Cermin Datar
Cermin datar yakni cermin yang susunan permukaannya rata dan tidak terdapat atau adanya permukaan yang melengkung, ibarat cermin yang dipakai dalam berias.. Adapun sifat dari cermin datar yaitu:
  • Memiliki ukuran bayangan yang  sama dengan ukuran bendanya.
  • Menghasilkan jarak antara bayangan sama dengan jarak dari benda ke cermin.
  • Bayangan yang dihasilkan berlawanan dengan benda, ibarat ketika kita bercermin tangan kiri pada bayangan di cermin akan menjadi tangan kanan.
  • Sifat bayangan yang dihasilkan pada cermin datar yakni semu atau maya, yang artinya bayangan sanggup dilihat namun tidak sanggup ditangkap layar.
  • Bayangan yang dihasilkan pada cermin datar yakni tegak.

b). Cermin Cembung (Positif)
Cermin cembung yakni cermin yang mempunyai permukaan bidang pantul yang melengkung ke arah luar atau konveks. Adapun sifat dari cermin cembung yaitu :
  • Bersifat membuatkan cahaya atau divergen
  • Memiliki ukuran bayangan yang diperkecil dari benda yang sebenarnya
  • Sifat bayangan yang dihasilkan pada cermin cembung yakni maya dan tegak

c). Cermin Cekung (Negatif)
Cermin cekung yakni kebalikan dari cermin cembung yaitu mempunyai permukaan yang melengkung kearah pecahan dalam.Adapun sifat dari cermin cekung:
  • Bayangan benda pada cermin bersifat tegak, diperbesar dan juga maya.
  • Dan jikalau benda jauh dari cermin cekung, maka bayangannya bersifat faktual dan juga terbalik.

3. Cahaya mempunyai sifat sanggup dibiaskan

Pembiasan cahaya yakni insiden penyimpangan atau pembelokan cahaya lantaran melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya sanggup dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
  • mendekati garis normal
    Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jikalau cahaya merambat dari medium optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, misalnya cahaya merambat dari udara ke dalam air.
  • menjauhi garis normal
    Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jikalau cahaya merambat dari medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, misalnya cahaya merambat dari dalam air ke udara.

Syarat-syarat terjadinya pembiasan :
  • Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya.
  • Cahaya tiba tidak tegaklurus terhadap bidang batas (sudut tiba lebih kecil dari 90 derajat)

Berikut ini yakni pola tanda-tanda pembiasan yang sanggup kita dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu diantaranya :
  • Kolam yang mempunyai air yang jernih terlihat ibarat dangkal dari kedalaman yang sebenarnya.
  • Pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air, maka pensil tersebut akan terlihat membengkok.
  • Pandangan bagi penderita rabun jauh atau rabun bersahabat lantaran adanya pembiasan.

4. Cahaya mempunyai sifat sanggup diuraikan

Penguraian cahaya disebut juga dengan istilah dispersi. Dispersi adalah proses penguraian cahaya putih menjadi cahaya yang mempunyai aneka macam macam warna yang berbeda-beda.

Berikut ini yakni beberapa ihwal penguraian cahaya :
  • Peristiwa terjadinya pelangi.
    Terbentuknya pelangi sesudah hujan turun. Warna pelangi itu terdiri atas beberapa warna, yaitu : warna merah, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Sebenarnya warna-warna tersebut berasal dari satu warna saja, yakni warna putih yang dihasilkan dari cahaya matahari. Oleh lantaran itu cahaya matahari adakala disebut juga sebagai cahaya polikromatik.
  • Gelembung air sabun yang terkena cahaya matahari tampak mempunyai variasi warna yang berbeda
  • Cakram warna yang diputar akan memberi citra warna putih.
  • Terjadinya  halo yang seolah-olah mengelilingi bulan atau matahari.

5. Cahaya sanggup menembus benda bening.

Pernahkan anda mengamati ketika berjalan di bawah cahaya matahari. Ke mana pun anda berjalan atau melangkan akan selalu diikuti oleh bayangan kita sendiri. Bayangan tersebut akan hilang  saat anda memasuki ruangan ibarat rumah. Bayang terrsebut terjadi lantaran cahaya tidak sanggup menembus suatu benda. Ketika cahaya mengenai tubuhmu, cahaya tidak sanggup menembus tubuhmu sehingga terbentuklah bayangan.

Dengan demikian kita sanggup memaknai bahwa hal tersebut diatas menjelaskan bahwa cahaya tidak sanggup menembus badan seseorang lantaran bukanlah benda bening, sehingga yang terbentuk hanyalah bayangan.

Bayangan sanggup dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
  • Bayangan nyata.
    Bayangan faktual yakni bayangan yang sanggup ditangkap layar. 
  • Bayangan maya.
    Bayangan maya (semu) yakni bayangan yang sanggup dilihat oleh mata, namun tidak sanggup ditangkap pada layar.

Benda bening merupakan benda yang sanggup ditembus dengan gampang oleh cahaya. Contoh benda bening yang ada di sekitar kita antara lain, kaca, mika, plastik bening, botol bening dan air jernih.

Contoh insiden   cahaya yang sanggup menembus benda bening :
  • Cahaya matahari sanggup  masuk  ke  dalam  sebuah  rumah menembus jendela yang mempunyai beling yang bening. Apabila beling jendela ditutupi dengan kain berwarna hitam maka cahaya tidak sanggup menembus beling jendela tersebut.


Berdasarkan sanggup atau tidaknya di tembus cahaya, benda-benda digolongkan menjadi 3:
  • Opaque atau benda tidak tembus cahaya
    Adalah benda gelap yang tidak sanggup ditembus oleh cahaya sama sekali. Opaque memantulkan semua cahaya yang mengenainya. Benda semacam ini misalnya yakni buku, kayu, tembok dsb.
  • Benda Bening atau transpran
    Benda bening yakni benda-benda yang sanggup ditembus cahaya. Benda bening atau transparan akan meneruskan semua cahaya yang tiba dan mengenainya. Contohnya beling yang bening dan air jernih
  • Benda Transluent
    Benda transluent yakni benda-benda yang hanya sanggup meneruskan sebagian cahaya yang tiba dan membuatkan sebagian cahaya yang lainnya. Contohnya kain gorden yang tipis, dan beberapa jenis plastik.

Pemanfaatan cahaya yang sanggup menembus benda bening sanggup dipakai dalam pembuatan aneka macam macam peralatan penting ibarat : kacamata, beling mobil, akuarium sampai termometer.

Advertisement

Iklan Sidebar