Seorang perempuan 35 tahun harus digunting celana jinsnya sehabis betisnya membengkak dua kali lipat, papar para dokter dalam artikel di Journal of Neurology, Neurosurgery and Psychiatry. Sebelumnya perempuan di Australia yang tengah pindah rumah itu berjongkok ketika mengosongkan sejumlah lemari selama beberapa jam. Menjelang sore, kakinya mati rasa dan beliau mengalami kesulitan berjalan.
Para dokter menyampaikan perempuan itu mengalami kondisi yang disebut compartment syndrome yang diperburuk oleh jins ketatnya. Compartment syndrome ialah duduk kasus yang sanggup serius dan menyakitkan yang disebabkan oleh perdarahan atau pembengkakkan pada jalinan otot-otot - dalam hal ini, otot-otot betis.
Karena kondisi itu, perempuan itu terjungkal dan jatuh dan terkapar berjam-jam di lantai karena tidak berdaya untuk berdiri sendiri. Setelah diperiksa di Royal Adelaide Hospital, kaki bawahnya diketahui mengalami pembengkakkan parah. Walaupun kakinya hangat dan mendapat anutan darah yang cukup, otot-ototnya lemah dan beliau sudah mulai mati rasa.
Sementara tekanan makin bertambah di belahan bawah kakinya, otot dan sarafnya pun menjadi rusak. Dia diberikan infus dan sehabis empat hari sudah sanggup berjalan tanpa bantuan. Petugas medis lainnya telah melaporkan sejumlah masalah di mana pasien mengalami mati rasa di belahan paha sehabis menggunakan celana jins ketat yang sangat ngepas di badan.
Bahaya Jins Ketat
Hasil penelitian, banyak penyakit yang mengintai perempuan yang suka bermengenakanan ketat. Apa saja? berikut ini.
1. Paresthesia
Dr Malvinder Parmar dari Timmins & District Hospital, Ontario, Kanada, baru-baru ini menyatakan bahwa celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit paresthesia. Istilah paresthesia sendiri, berdasarkan Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau gila menyerupai kesemutan, rasa panas menyerupai terbakar dan sejenisnya.
Dalam tulisannya di Canadian Medical Association Journal, Parmar mengakui, setahun terakhir ini kedatangan cukup banyak pasien yang sanggup dikategorikan sebagai korban paresthesia. Dia sudah mengobati sedikitnya tiga perempuan berusia 22-35 tahun yang mengeluhkan rasa panas dan gatal di sekitar paha.
Gangguan saraf ringan itu terjadi karena mereka suka sekali menggunakan celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan terakhir. Hasil penelitian Parmar menunjukkan, kelainan itu menjadi permanen selama celana ketat sepinggul melilit di tubuh. Itu sebabnya Parmar menyarankan menjauhi segala macam mengenakanan ketat selama terapi.
Menurut dr Andradi Suryamiharia Sp.S(K), seorang jago saraf yang sehari-harinya bertugas di RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta dan staf pengajar FK-UI itu, sebagai gangguan saraf, paresthesia praktis dikenali gejalanya berpaham kesemutan yang lama-kelamaan bermetamorfosis mati rasa.
Kesemutan terjadi karena terganggunya saraf tepi, yakni saraf yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.
2. Ancaman Jamur
Menurut dr Kusmarinah Bramono Sp.KK, seorang jago kulit dan kelamin RSCM, intinya semua jenis mengenakanan ketat berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul. Hal itu disebabkan duduk kasus kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang biak.
Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35 persen pasien terbukti kena serangan jamur. Usia mereka berkisar 15 – 45 tahun. Meski tak semuanya berafiliasi dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya, di negara tropis menyerupai Indonesia, mengenakanan ketat atau terlalu tebal memang harus dihindari. Kulit menjadi kekurangan ruang untuk “bernapas”, sementara cairan yang keluar dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan kulit menjadi lembab. Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih ringannya beranak pinak.
Jenis jamur yang banyak ditemui ialah jamur panu (bercak putih, cokelat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta jamur kandida yang berair dan gatal.
3. Bekas Hitam
Sesuai namanya, tanda-tanda gatal dan beruntusan yang menjadi trade mark sang dermatitis hanya muncul bila terjadi ukiran antara kulit dengan benda dari luar tubuh. Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda keras, semisal: perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jikalau terlalu ketat melekat di tubuh, atau terbuat dari materi berkontur bergairah juga sanggup memicu luka.
“Celana ketat terutama besar lengan berkuasa pada kondisi kulit di sela-sela paha. Awalnya mungkin cuma radang ringan. Tetapi, kalau prosesnya berlangsung lama, sanggup menimbulkan bercak hitam di pangkal paha,” kata Kusmarinah Bramono.
Para dokter menyampaikan perempuan itu mengalami kondisi yang disebut compartment syndrome yang diperburuk oleh jins ketatnya. Compartment syndrome ialah duduk kasus yang sanggup serius dan menyakitkan yang disebabkan oleh perdarahan atau pembengkakkan pada jalinan otot-otot - dalam hal ini, otot-otot betis.
Karena kondisi itu, perempuan itu terjungkal dan jatuh dan terkapar berjam-jam di lantai karena tidak berdaya untuk berdiri sendiri. Setelah diperiksa di Royal Adelaide Hospital, kaki bawahnya diketahui mengalami pembengkakkan parah. Walaupun kakinya hangat dan mendapat anutan darah yang cukup, otot-ototnya lemah dan beliau sudah mulai mati rasa.
Sementara tekanan makin bertambah di belahan bawah kakinya, otot dan sarafnya pun menjadi rusak. Dia diberikan infus dan sehabis empat hari sudah sanggup berjalan tanpa bantuan. Petugas medis lainnya telah melaporkan sejumlah masalah di mana pasien mengalami mati rasa di belahan paha sehabis menggunakan celana jins ketat yang sangat ngepas di badan.
Bahaya Jins Ketat
Hasil penelitian, banyak penyakit yang mengintai perempuan yang suka bermengenakanan ketat. Apa saja? berikut ini.
1. Paresthesia
Dr Malvinder Parmar dari Timmins & District Hospital, Ontario, Kanada, baru-baru ini menyatakan bahwa celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit paresthesia. Istilah paresthesia sendiri, berdasarkan Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau gila menyerupai kesemutan, rasa panas menyerupai terbakar dan sejenisnya.
Dalam tulisannya di Canadian Medical Association Journal, Parmar mengakui, setahun terakhir ini kedatangan cukup banyak pasien yang sanggup dikategorikan sebagai korban paresthesia. Dia sudah mengobati sedikitnya tiga perempuan berusia 22-35 tahun yang mengeluhkan rasa panas dan gatal di sekitar paha.
Gangguan saraf ringan itu terjadi karena mereka suka sekali menggunakan celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan terakhir. Hasil penelitian Parmar menunjukkan, kelainan itu menjadi permanen selama celana ketat sepinggul melilit di tubuh. Itu sebabnya Parmar menyarankan menjauhi segala macam mengenakanan ketat selama terapi.
Menurut dr Andradi Suryamiharia Sp.S(K), seorang jago saraf yang sehari-harinya bertugas di RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta dan staf pengajar FK-UI itu, sebagai gangguan saraf, paresthesia praktis dikenali gejalanya berpaham kesemutan yang lama-kelamaan bermetamorfosis mati rasa.
Kesemutan terjadi karena terganggunya saraf tepi, yakni saraf yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme.
2. Ancaman Jamur
Menurut dr Kusmarinah Bramono Sp.KK, seorang jago kulit dan kelamin RSCM, intinya semua jenis mengenakanan ketat berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul. Hal itu disebabkan duduk kasus kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang biak.
Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35 persen pasien terbukti kena serangan jamur. Usia mereka berkisar 15 – 45 tahun. Meski tak semuanya berafiliasi dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya, di negara tropis menyerupai Indonesia, mengenakanan ketat atau terlalu tebal memang harus dihindari. Kulit menjadi kekurangan ruang untuk “bernapas”, sementara cairan yang keluar dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan kulit menjadi lembab. Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih ringannya beranak pinak.
Jenis jamur yang banyak ditemui ialah jamur panu (bercak putih, cokelat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta jamur kandida yang berair dan gatal.
3. Bekas Hitam
Sesuai namanya, tanda-tanda gatal dan beruntusan yang menjadi trade mark sang dermatitis hanya muncul bila terjadi ukiran antara kulit dengan benda dari luar tubuh. Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda keras, semisal: perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jikalau terlalu ketat melekat di tubuh, atau terbuat dari materi berkontur bergairah juga sanggup memicu luka.
“Celana ketat terutama besar lengan berkuasa pada kondisi kulit di sela-sela paha. Awalnya mungkin cuma radang ringan. Tetapi, kalau prosesnya berlangsung lama, sanggup menimbulkan bercak hitam di pangkal paha,” kata Kusmarinah Bramono.
Advertisement